16 Oktober 2017

Jangan Mau Diberi Sampah

Bismillahirrohmanirrohiim
JANGAN MAU DIBERI SAMPAH

Pelajaran berharga dari teori gravitasi...

Alkisah seorang cucu lelaki yang pemarah memaki-maki kakeknya dengan kata-kata kasar. Sang kakek hanya diam, mendengarkannya dengan sabar, tenang dan tidak berkata apa pun.

Karena reaksi kakeknya seperti itu, akhirnya cucu lelaki itu berhenti memaki-maki kakeknya.

Setelah amarah sang cucu mereda kakek tersebut bertanya kepadanya :

“Jika seseorang memberimu sesuatu tapi kamu tidak mau menerimanya, lalu menjadi milik siapakah pemberian itu ..?”

“Tentu saja menjadi milik si pemberi”, jawab si cucu.

“Begitu pula dengan kata-kata kasarmu”, tukas kakek.

Aku tidak mau menerima kata-katamu itu, maka kata-kata tadi kembali menjadi milikmu. Kau harus menyimpannya sendiri. Aku khawatir nanti kau harus menanggung akibatnya karena kata-kata kasar hanya akan membuahkan penderitaan
Kemudian, lanjut kakek : Sama seperti orang yg ingin mengotori langit dengan meludahinya. Ludah hanya akan jatuh Mengotori wajahnya sendiri. Demikian juga jika di luar ada orang yg marah-marah kepadamu, biarkan saja, karena mereka sedang membuang SAMPAH HATI mereka

Jika engkau diam saja, maka Sampah itu akan kembali kepada diri mereka sendiri, kalau engkau tanggapi berarti engkau menerima sampah itu.

Hari ini begitu banyak orang di jalanan yang pergi dengan membawa Sampah Hatinya (Sampah Kekesalan, Sampah Amarah, sampah Kebencian, Sampah Kepahitan, dll)

Sang kakek melanjutkan nasehatnya :

“Jika engkau Tak mungkin Memberi, jangan Mengambil”

“Jika engkau Terlalu sulit untuk Mengasihi, Janganlah Membenci”

“Jika engkau tak dapat Menghibur orang lain, janganlah Membuatnya Sedih”

“Jika engkau tak bisa Memuji, Janganlah Menghujat”

“Jika engkau tak dapat Menghargai, Jangan Menghina”

“Jika engkau suka bersahabat, jangan bermusuhan"

Semoga kita mampu menjadi BIJAK.. !

Menyikapi semua dengan cinta itu adalah sikapku dan urusanku. Bagaimana semua menyikapiku itu urusan mereka bukan urusanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan isi komentar anda........

Jadwal Sholat

Pondok Pesantren Al-Falak

Pondok Pesantren Al-Falak terletak di Pagentongan, Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Pondok Pesantren Al-Falak telah berdiri sejak tahun 1901 (atau mungkin sebelum itu...?) oleh Almaghfurlah KH.Tb.Muhammad Falak Abbas atau biasa dikenal dengan Abah Falak.
Karena pada saat itu, berdirinya sebuah pesantren selalu seiring dengan seorang tokoh ulama yang mulai berdakwah di daerah tempatnya tinggal dan sekitarnya.

Sedangkan menurut sejarah keluarga, bahwa KH.Tb.Muhammad Falak Abbas hijrah dari Sabi, Pandeglang ke Pagentongan pada tahun 1878 dan kemudian bermukim di Pagentongan ini.
Selanjutnya Abah Falak menikah dengan seorang putri Pagentongan yang bernama Siti Fatmah dan mempunyai seorang putra tunggal yang bernama Tb.Muhammad Thohir Falak yang lebih dikenal dengan sebutan Bapak Aceng.

Pada hari Rabu tanggal 8 Jumadil 'Akhir 1392 / 19 Juli 1972, Abah Falak berpulang ke Rahmatullah di usianya yang ke 130 tahun. Beliau di makamkan di belakang rumahnya, dan kini menjadi Pemakaman Bani Falak.
Sedangkan Bapak Aceng menyusul berpulang ke Rahmatullah pada tahun 1976.
Pada tahun 1996, menyusul lagi putranya Bapak Aceng yaitu Almaghfurlah KH.Tb.Atung Zaini Dahlan, yang sangat memperhatikan keberadaan pondok pesantren Al-Falak.

Sekarang Pondok Pesantren Al-Falak dikelola oleh buyutnya (generasi IV) Abah Falak yang tinggal di Pagentongan, dan Pondok Pesantren Al-Falak tetap konsisten untuk membantu pemerintah dalam membangun sumber daya manusia yang sangat islami, insya Allah.

ANTARA - Nasional