30 Maret 2010

Saya Ingin Menjadi Muslim Seperti Anda


Seorang perampok tersentuh hatinya dan mengatakan akan menjadi Islam ketika penjaga toko yang seorang Muslim merasa kasihan pada diri perampok tersebut. Muhammad Suhail seorang penjaga toko di New York, mendapat pujian masyarakat atas sikapnya terhadap perampok yang akan merampok tokonya. Perampok tersebut terkesan dan merasa terharu atas sikap belas kasih yang dilakukan Suhail pada dirinya.
Peristiwa tersebut terjadi sewaktu ia akan menutup tokonya setelah larut malam namun kamera pengawas yang ada ditokonya memperlihatkan ada seorang laki-laki yang datang menggunakan stik baseball menggunakan penutup muka dan kemudian mendekat ke dirinya kemudian memaksa ia menyerahkan uang.
Ketika Suhail berhasil mengambil senapan yang ia simpan dibawah meja konter tokonya, perampok yang menggunakan penutup muka itu langsung drop dan roboh menangis sambil berkata dia merampok hanya ingin memberi makan keluarganya yang kelaparan.
Tolong jangan panggil polisi, saya tidak punya uang dan makanan di rumah saya,” katanya kepada Suhail.
Dia menangis tersedu-sedu seperti seorang bayi,” kata Suhail menambahkan.
Suhail akhirnya trenyuh mendengar tangisan dan pengakuan jujur dari perampok tersebut, ia kemudian menawarkan uang 40 dollar dan sedikit roti kepada perampok itu, namun hanya setelah perampok itu mau berjanji tidak pernah lagi akan merampok.
Ketika ia menerima uang 40 dollar dari saya, ia sangat takjub.
Perampok itu terperanjat atas uang yang ia terima kemudian ia mengatakan kepada Suhail bahwa dia mau menjadi seorang Muslim seperti Suhail.
Suhail mengatakan dia kemudian berpura-pura mengIslamkan perampok tersebut dan kemudian Suhail menjabat tangan si perampok.

Suhail adalah orang yang Penuh Belas Kasih

Suhail yang pindah ke AS dari Pakistan 20 tahun yang lalu, mengatakan bahwa ia tahu bagaimana rasanya tidak memiliki uang di AS.
Kesusahannya semasa ia tidak memiliki uang, menjadikan ia bersimpati terhadap pengakuan jujur perampok itu.
Rasanya terlalu buruk untuk setiap orang dalam kondisi perekonomian seperti saat sekarang ini.
Suhail mengatakan bahwa kemungkinan polisi masih mencari tersangka perampok tersebut, namun ia sudah mengiklaskan semuanya dan tidak berusaha untuk menuntut si perampok.
Bagi yang mengenali Suhail, sikap welas asihnya kepada perampok, bukanlah sesuatu hal yang mengejutkan.
“Bahkan ketika saya tidak punya uang untuk membeli sebungkus rokok, Suhail malah mengatakan, “Silahkan, ambil saja,” kata Prudence Ferrante, yang bekerja di sebuah toko karpet dekat toko Suhail – kepada surat kabar Newsday Daily – yang pertama kali melihat kejadian perampokan itu dari rekaman kamera video di toko Suhail.
Sebagian orang mempunyai perasaan, sebagian lagi tidak,” ujar Ferrante.
Tapi saya tahu Suhail adalah orang yang memiliki perasaan.
Sean Henry seorang pelanggan mengatakan bahwa Suhail dikenal sebagai manusia yang sangat peduli dan perhatian di masyarakat serta selalu tersenyum. “Saya tidak melihat satu pun yang buruk dari dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan isi komentar anda........

Jadwal Sholat

Pondok Pesantren Al-Falak

Pondok Pesantren Al-Falak terletak di Pagentongan, Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Pondok Pesantren Al-Falak telah berdiri sejak tahun 1901 (atau mungkin sebelum itu...?) oleh Almaghfurlah KH.Tb.Muhammad Falak Abbas atau biasa dikenal dengan Abah Falak.
Karena pada saat itu, berdirinya sebuah pesantren selalu seiring dengan seorang tokoh ulama yang mulai berdakwah di daerah tempatnya tinggal dan sekitarnya.

Sedangkan menurut sejarah keluarga, bahwa KH.Tb.Muhammad Falak Abbas hijrah dari Sabi, Pandeglang ke Pagentongan pada tahun 1878 dan kemudian bermukim di Pagentongan ini.
Selanjutnya Abah Falak menikah dengan seorang putri Pagentongan yang bernama Siti Fatmah dan mempunyai seorang putra tunggal yang bernama Tb.Muhammad Thohir Falak yang lebih dikenal dengan sebutan Bapak Aceng.

Pada hari Rabu tanggal 8 Jumadil 'Akhir 1392 / 19 Juli 1972, Abah Falak berpulang ke Rahmatullah di usianya yang ke 130 tahun. Beliau di makamkan di belakang rumahnya, dan kini menjadi Pemakaman Bani Falak.
Sedangkan Bapak Aceng menyusul berpulang ke Rahmatullah pada tahun 1976.
Pada tahun 1996, menyusul lagi putranya Bapak Aceng yaitu Almaghfurlah KH.Tb.Atung Zaini Dahlan, yang sangat memperhatikan keberadaan pondok pesantren Al-Falak.

Sekarang Pondok Pesantren Al-Falak dikelola oleh buyutnya (generasi IV) Abah Falak yang tinggal di Pagentongan, dan Pondok Pesantren Al-Falak tetap konsisten untuk membantu pemerintah dalam membangun sumber daya manusia yang sangat islami, insya Allah.

ANTARA - Nasional