02 Mei 2008

Air Keluar dari Sela Jari-Jari

Ketika Rasulullah SAW berhijrah bersama Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq ra, diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, berkatalah Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq “Wahai Rasulullah, jika orang kafir itu melihat kaki mereka, mereka akan melihat kaki kita..”. Maka Rasul saw menjawabnya, “Bagaimana pendapatmu hubungan dua orang, yang ketiganya adalah Allah..?”

Demikian hebatnya Rasul saw, dengan tenang dan sejuknya jiwa beliau di dalam keadaan yang demikian bahaya seraya berkata, “Bagaimana pendapat kalian, kalau seandainya ada dua orang, yang ketiganya adalah Allah…”. Makna dari firman Allah ‘Dia bersama kalian dimanapun kalian berada’.

Demikian hakikat iman yang harus kita pahami dan kita dalami dari kemuliaan kebersamaan bersama Allah dalam segala hal, di dalam kesulitan , di dalam musibah, dalam keni’matan, jangan lepaskan cahaya ilahi dari dalam jiwa.
Sungguh Nabi kita Muhammad saw tiada henti-hentinya menuntun pada kemuliaan dan menjadi lambang dari Rahmat Allah SWT.

Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, ketika Rasul saw sedang dihadapkan kepadanya hidangan makanan, maka makanan itu bertasbih. Terdengar tasbihnya oleh para sahabat. Kita memahami bahwa seluruh benda dan makhluk itu bertasbih kepada Allah. Akan tetapi, Allah jadikan makanan itu bertasbih dan terdengar oleh para sahabah ketika makanan itu dihadapkan kepada Nabi Muhammad saw. Hal ini menunjukan kemuliaan yang demikian dasyatnya dari manusia yang paling dimuliakan Allah dengan cahaya tuntunan ilahi, Nabi Muhammad saw.

Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika para sahabah dalam kehausan, Rasul saw meletakkan bejana, lantas keluarlah air dari jari-jari beliau, lantas beliau bersabda, “Kemari.. datangilah, kunjungilah keberkahan yang dilimpahi di air suci ini dan keberkahan dari Allah.” Beliau sendiri yang mengatakan “Kemari…, datanglah kepada air suci yang diberkahi.” Dari mana? Air yang keluar dari jari-jari beliau saw. Hal-hal seperti ini, saudara-saudariku, mestilah kita kenali. Kenalilah sejarah Nabi kita Muhammad saw.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan isi komentar anda........

Jadwal Sholat

Pondok Pesantren Al-Falak

Pondok Pesantren Al-Falak terletak di Pagentongan, Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Pondok Pesantren Al-Falak telah berdiri sejak tahun 1901 (atau mungkin sebelum itu...?) oleh Almaghfurlah KH.Tb.Muhammad Falak Abbas atau biasa dikenal dengan Abah Falak.
Karena pada saat itu, berdirinya sebuah pesantren selalu seiring dengan seorang tokoh ulama yang mulai berdakwah di daerah tempatnya tinggal dan sekitarnya.

Sedangkan menurut sejarah keluarga, bahwa KH.Tb.Muhammad Falak Abbas hijrah dari Sabi, Pandeglang ke Pagentongan pada tahun 1878 dan kemudian bermukim di Pagentongan ini.
Selanjutnya Abah Falak menikah dengan seorang putri Pagentongan yang bernama Siti Fatmah dan mempunyai seorang putra tunggal yang bernama Tb.Muhammad Thohir Falak yang lebih dikenal dengan sebutan Bapak Aceng.

Pada hari Rabu tanggal 8 Jumadil 'Akhir 1392 / 19 Juli 1972, Abah Falak berpulang ke Rahmatullah di usianya yang ke 130 tahun. Beliau di makamkan di belakang rumahnya, dan kini menjadi Pemakaman Bani Falak.
Sedangkan Bapak Aceng menyusul berpulang ke Rahmatullah pada tahun 1976.
Pada tahun 1996, menyusul lagi putranya Bapak Aceng yaitu Almaghfurlah KH.Tb.Atung Zaini Dahlan, yang sangat memperhatikan keberadaan pondok pesantren Al-Falak.

Sekarang Pondok Pesantren Al-Falak dikelola oleh buyutnya (generasi IV) Abah Falak yang tinggal di Pagentongan, dan Pondok Pesantren Al-Falak tetap konsisten untuk membantu pemerintah dalam membangun sumber daya manusia yang sangat islami, insya Allah.

ANTARA - Nasional